Sabtu, 07 April 2012

Selamat SD N 2 Tracap


MENGINTIP KEBERHASILAN SD YANG TIDAK DIUNGGULKAN
Oleh
SYUKUR, S.Pd

      Menurut kamus Besar Bahasa Indonesia kata diunggulkan berasal dari kata unggul (ung·gul 1 a lebih tinggi (pandai, baik, cakap, kuat, awet, dsb) dp yg lain-lain; utama (terbaik, terutama): jenis ikan bibit --; pemain-pemain kita masih lebih -- dp lawan; 2 v menang: pembalap-pembalap Indonesia) yang mendapat imbuhan di dan akhiran kan. Jadi makna gramatikal dari kata  diunggulkan adalah  tidak dianggap unggul. Sebut saja Sekolah Dasar Negeri 2 Tracap Kecamatan Kaliwiro Kabupaten Wonosobo. Sekolah yang berlokasi di  RT 27 RW 7 dusun Wanarata Desa Tracap ini nyaris tak ada yang bisa diunggulkan, baik dari sisi akademik maupun dari sisi kuantitas siswanya. Dari sisi akademik selama kurun waktu 9 tahun ( 2000-2009 ) sekolah   ini  hanya mampu marapat pada peringkat 32-38 dari  40 U.N. Dari sisi kuantitas siswa SD ini terkategori SD yang amat kurus karena berdasarkan laporan bulan April 2012  banyak siswa  hanya 65 orang yang terdiri 36 laki-laki dan 29  perempuan dari kelas 1- 6 (Kl I  L 6 P 6, Kl II L 3 P 5, KL III L 4 P 6, KL IV L1 P7, KL V L4 P 3, KL VI L 8 P 2) 
 SD negeri 2 Tracap Kec Kaliwiro Kab Wonosobo
     Namun sejak sekolah dasar yang berada di tepi ruas jalan antara Wonosobo Wadaslintang dipimpin  oleh Hely Pujiharto,S.Pd (52 Tahun), prestasi dibidang akademik sungguh patut dibanggakan. Betapa tidak dari peringkat cukup memalukan yaitu  32-38 dari 40  kini meningkat drastis  ke peringkat  II (Tahun 2009/2010), dan peringkat I (tahun 2010/2011) tingkat Kecamatan Kaliwiro untuk mata pelajaran  Bhasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Bahkan hasil ujian sekolah  tahun 2011/2012 untuk mata pelajaran Matematika saat ini  amat membanggakan. Dari 10 orang peserta ujian 3 orang diantaranya memperoleh nilai  10 nilai terendah 7,5 dan rata-rata 9, nilai ini benar-benar murni dan dapat dipertanggungjawabkan .  Prestasi SD ini   mampu mengungguli sekolah lain  yang  konon diunggulkan oleh masyarakat maupun Pemerintah.
    Barang kali pertanyaan yang tepat  bagi  SD Tracap 2 terkait dengan prestasi itu adalah mengapa si bisa demikian? Kiat- kiat apa yang dilakukan oleh Kepala Sekolah dan Guru-guru di sekolah itu? Serta bagaimana pula  peran masyarakat/wali siswa  di sekolah itu? Melalui tulisan ini  marilah kita intip rahasia dibalik keberhasilan sekolah ini.
    Ternyata  di SD N 2  Tracap  ini ada tiga pilar penyangga keberhasilan . Tiga pilar dimaksud adalah Kepala Sekolah, Dewan Guru, dan Masyarakat/wali siswa. Seperti apakah kiprah Kepala Sekolah, dan bagaimana pula action dewan guru serta kapan wali siswa ikut berpartisipasi ? Selengkapnya seperti paparan berikut ini.
1. Kepala Sekolah
      Kepala SD N 2 Tracap (Bapak Hely Pujiharto,S.Pd /Januari 2010 - 2012) dalam mengemban tugas Negara  menerapkan kiat  3T (Tuntunan,Tontonan,Tatanan) dan dilandasi dengan sifat kejujuran dan  tanggung jawab. Selanjutnya secara gamblang beliau menjelaskan  makna 3T itu.
a.       Tuntunan
Yang dimaksud tututunan adalah bahwa kepala sekolah harus bisa menuntun  dewan guru dalam melaksanakan tugas mengajar (Jw:mbabadi arungkut ngobori apeteng) bisa menuntun dan bisa menjadi tuntunan.
b.      Tontonan
Yang dimaksud totonan adalah bahwa kinerja kepala sekolah bisa ditonton atau dilihat dengan nyata tidak hanya perintah dan perintah saja tapi benar - benar bekerja sesuai dengan tupoksi.
c.       Tatanan
Yang dimaksud tatanan dalam melaksanak tugas sesuai dengan aturan yang berlaku sebagai aplikasinya adalah  beliau menerap teori managemen
             Disamping ketiga hal diatas kepala Sekolah  ini  secara batin selalu mendoakan dewan guru  dan murid- muridnya agar mereka bekerja dan atau belajar sebagaimana mestinya. Dan doa konon belau lakukan seusai  melaksanakan shalat fardlu.
                                                       Hely Pujiharto, S.Pd

2. Dewan Guru
     Menurut keterangan Sudirman,S.Pd Guru Kelas VI sebagai bekal utama dalam melaksanakan tugasnya ada tiga hal yaitu strategi, Teknik, dan pendekatan
A.    Strategi  adalah  rencana yg cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus ( kamus besar bahasa Indonesia ). Nah strategi yang diterapkan bahwa pada semester 1  semua SK, KD  dan  materi harus terselesaikan. Pada semester II tinggal pendalam materi. Berikutnya  les yang manusiawi (mengingat kemampuan anak) sejak awal semester 1 hingga menjelang UN.
B.     Teknik  adalah metode atau sistem mengerjakan sesuatu (kamus besar Bahasa Indonesia). Dalam hal ini guru kelas VI  memberi teknik/cara jitu bermartabat untuk menyelesaikan soal sebanyak 40 macam (sesuai dengan kisi-kisi), dan syaratnya adalah  harus  menguasai materi pembelajaran. Sebaliknya ia menghindari metoda “Sekar”(Jw.sekarepe dhewe) atau metoda semau gue dan teknik jitu nan curang.
C.     Pendekatan
Dalam hal ini guru kelas VI khususnya mendekati para siswanya  dalam batas tertentu dengan  didasari tulus iklas serta tanggung jawab yang tinggi. Sehingga anak /siswa tidak merasa asing dengan materi pembelajaran dan tidak takut (bukan berarti kurang ajar) kepada guru pendampingnya. Inilah sebagai landasan untuk mencetak generasi muda yang cerdas trampil dan peka. Selain  itu guru Kelas VI mau sering ke dalam( sering dengan rekan guru lain di  sekolah itu) dan keluar (malu bertanya sesat di jalan) baik kepada rekan seprofesi yang lebih senior maupun yang lebih  yunior.
                      Sudirman, S.Pd ( guru KelasVI SD 2 Tracap)

3.Wali Siswa/Masyarakat
     Support wali siswa khususnya wali siswa kelas VI SD 2 Tracap  terhadap  kepala Sekolah dan dewan guru cukup  melegakan hati. Mereka tanggap  akan kebutuhan tambahan untuk mensukseskan sekolah itu di bidang akademik. Terbukti mereka ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan penambahan pelajaran (les) dengan mensuplay  bahan makanan untuk dewan guru yang melaksanakan kegiatan itu.

     Menutup uraian ini penulis sengaja tak menulis kesimpulan dan penulis serahkan kepada pembaca tulisan ini untuk menarik kesimpulan sendiri tentang keberhasilan sekolah dasar ini. Jika dalam benak hati bertanya mengapa sekolah kita tidak demikian ?  Maka bertanya saja kepada rumput yang bergoyang ( cuplikan lirik berita kepada kawan karya Ebit G ADE) barang kali di sana akan ditemukan jawabannya.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar